Saudaraku, kita harus mulai menyadari dengan pikiran yang positif, dan mempertanyakan pada diri kita pribadi lepas pribadi, setiap keinginan atau hawa nafsu diri yang ada atau yang timbul di dalam hati dan pikiran kita, apakah keinginan itu memiliki dampak yang bernilai kekal atau tidak.
Jika keinginan yang ada dalam hati dan pikiran kita, adalah merupakan keinginan yang tidak bernilai kekal, tidak berdampak pada masa depan kehidupan kita di dalam kekekalan nanti, maka kita harus mulai bisa meredam semua keinginan tersebut, sampai pada akhirnya kita bisa melepaskan semua keinginan itu satu per satu.
Tentu untuk merubah keinginan itu tidak mudah, apalgi keinginan itu menyangkut dengan kesenangan diri, hobi, dan bermacam hal lainnya yang kita anggap itu menyenangkan bagi kita.
Hal ini akan sangat sulit untuk dilepaskan. Tetapi bukan berarti tidak bisa dilepaskan, sebab yang menjadi persoalannya hanya satu yaitu, kita mau untuk melepaskannya atau tidak.
Kalau kita tidak mau melepaskan semua keinginan atau hawa nafsu diri ini, berarti kita tidak mau berubah, dan itu artinya kita tidak memikirkan dengan serius masa depan kehidupan kita di kekekalan nanti.
Semua keinginan diri yang dianggap itu bisa menyenangkan bagi diri kita, dan bisa kita nikmati selama hidup di dunia ini, adalah merupakan hawa nafsu yang akan berdampak buruk bagi hidup kita di kekekalan nanti. Bertalian dengan keinginan atau hawa nafsu diri ini, mari kita lihat kembali apa yang firman Tuhan katakan di dalam;
Yakobus 4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Dari kebenaran firman Tuhan diatas, sudah jelas bagi kita, bahwa tidak ada sesuatu yang benilai kekal dari setiap hawa nafsu diri yang ada di dalam hati dan pikiran kita, malahan sebaliknya, setiap hawa nafsu diri itu pada akhirnya akan membuat kita menjadi musuh Allah, sebab akibat dari keinginan atau hawa nafsu yang kita miliki membuat kita lebih memilih bersahabat dengan dunia, dan firman Tuhan katakan persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.
Jika demikian sekarang kita harus memilih, mau menjadikan diri kita musuh Allah, atau mau menjadikan diri kita sebagai anak-anak Allah. Setiap orang memiliki kehendak bebas untuk menentukan apa yang ia inginkan.
Tetapi sebagai hamba Allah saya hanya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa menjadi musuh Allah, itu artinya kebinasaan kekal telah menunggu di balik kematian. Dan orang yang masuk dalam kebinasaan kekal, sekali lagi saya harus katakan itu adalah sebuah kengerian yang dahsyat, karena api itu tidak pernah padam sampai selama-lamanya.
Cara Merubah Keinginan Diri
Mungkin sekarang yang menjadi pertanyaan bagi setiap orang yang mau berubah adalah, bagaimana caranya merubah keinginan diri yang sia-sia?. Jika saudara mau berubah, maka mulailah dengan membaca firman Tuhan setiap hari.
Jadi memberikan waktu khusus paling tidak 30 menit setiap hari membaca firman Tuhan. Hal ini akan lebih bernilai dari pada 30 menit kita pakai hanya untuk membaca status teman, atau status orang lain di soscial media seperti facebook, Twitter, Instagram, yang lebih banyak hanya mengungkapkan sakit hatinya terhadap orang lain, atau memaki orang lain.
Membiasakan diri membaca firman Tuhan setiap hari, pada akhirnya akan membuat kita semakin mengerti apa yang Tuhan mau atau apa yang Tuhan kehendaki. Dengan semakin mengerti apa yang Tuhan mau, maka kita akan terbiasa untuk hidup melakukan kehendak Tuhan.
Hidup melakukan kehendak Tuhan harus menjadi satu-satunya filosofi hidup kita, selama kita hidup di dunia ini, sebab melakukan kehendak Tuhan adalah kunci kesuksesan hidup yang akan membawa kita untuk menerima mahkota kehidupan dan kemulian kekal yang telah Allah sediakan bagi setiap orang yang hidup mengasihi Dia.
Pada akhirnya saya harus berkata; “Ingat baik, apa yang kita tabur saat ini, akan kita tuai nanti di kekekalan, menabur dalam hawa nafsu akan membuat kita menuai kebinasaan, tetapi menabur dalam hidup melakukan kehendak Tuhan akan membuat kita menuai hidup dalam kemuliaan di Kerajaan Allah Bapa di sorga, sampai selama-lamanya.”
Kiranya motivasi ini semakin membuat kita menyadari bahwa hawa nafsu diri tidak pernah mengerjakan sesuatu yang baik bagi kehidupan kita di kekekalan nanti. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar