Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Saudaraku, sebagai orang percaya kita harus terus belajar mengenal injil dengan benar,dan untuk mengenal injil dengan benar maka kita juga harus mengerti dengan benar pengertian injil.
Kata injil dari bahasa Yunani memakai kata “euanggelion”. Kata ini terdiri dari kata (eu = indah) sedangkan (anggelion = berita). Dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi a reward for good tidings. Namun seiring dengan perkembangan maka kata reward kemudian di hilangkan sehingga terjemahannya menjadi the good news.
Apa Itu Injil
Dari terjemahan tersebut kita bisa mengerti sekarang pengertian apa itu injil, dimana selama ini sebagai orang percaya kita tahu kalau injil itu artinya kabar baik. Sayangnya banyak orang percaya selama ini hanya memahami injil sebagai kabar baik saja, tanpa berusaha untuk mengetahui maksud yang sebenarnya dari kabar baik tersebut.
Kalau kita telah mengerti bahwa injil itu adalah kabar baik, maka kita tidak boleh berhenti hanya sampai pada pemahaman itu saja, akan tetapi pengertian injil atau kabar baik itu harus dimengerti dengan benar, dan harus dilihat dari sudut pandang yang benar.
Yang menjadi fokus kita saat ini adalah kata “baik”. Disini kita harus melihat kata baik ini dari sudut pandang yang benar, yaitu baik menurut siapa dan yang bagaimana?. Itu yang menjadi pertanyaannya.
Kalau kita tahu bahwa injil itu adalah kabar baik, dan kita juga tahu bahwa injil itu datangnya dari Allah, maka kata baik itu harus dilihat dengan pengertian yang benar yaitu, baik menurut sudut pandang Tuhan dan bukan menurut sudut pandang manusia.
Itulah kenapa, setiap kita sebagai orang percaya barulah bisa mengerti injil dengan benar apabila kita mau mengenakan pikiran Tuhan. Dengan demikian, kita tidak boleh lagi menggunakan pikiran dan konsep kita, yang telah dicemari oleh cara berpikir dunia, apabila kita mau memahami akan kebenaran injil dengan benar.
Konsep berpikir yang salah inilah yang terjadi saat Petrus berpikir apa yang akan dibuatnya itu baik menurutnya, untuk kebaikan Tuhan, ternyata apa yang Petrus pikirkan tidak sesuai atau bukan yang baik menurut pikiran Tuhan. Inilah yang ditulis didalam;
Matius 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Cara berpikir Petrus yang tidak sesuai dengan pikiran Allah menunjukan bahwa semua hal yang dipikirkan tidak sesuai dengan pikiran Allah, maka itu berasal dari iblis, dan tentu hal itu bisa mengganggu rencana Allah. Itulah kenapa Tuhan Yesus katakan kepada Petrus, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Jadi bila kita ingin untuk memahami apa yang baik menurut Tuhan, maka kita juga harus mengenakan pikiran Tuhan, supaya kita bisa mengerti jalan pikiran Tuhan.
Bila kita melihat pada kebenaran firman Tuhan diatas, maka apa yang terjadi adalah hal yang berhubungan dengan keselamatan, dimana Tuhan Yesus memikirkan hal yang baik untuk keselamatan manusia, namun sebaliknya Petrus memikirkan hal yang berbeda, atau hal yang tidak sesuai dengan pikiran Tuhan.
Berkaitan dengan keselamatan, bila kita tidak bisa memahami apa yang menjadi pikiran Tuhan, keinginan Tuhan, kehendak Tuhan, maka kita tidak akan mungkin bisa hidup sesuai dengan kemauan Tuhan, atau dengan kata lain kita tidak akan pernah bisa melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, dan ini artinya kita tidak akan mungkin bisa memahami arti keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus. Padahal keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus itulah yang menjadi inti dari injil atau dari kabar baik itu.
Dengan demikian jika setiap orang percaya tidak mau merubah pola pikirnya yang tidak sesuai dengan pikiran Tuhan, maka dengan sendirinya ia tidak akan mungkin mengalami keselamatan di dalam Kristus. Karena keselamatan di dalam Kristus itu bisa terjadi apabila kita mau hidup menurut apa yang Tuhan kehendaki. Hidup menurut apa yang Tuhan kehendaki artinya hidup melakukan kehendak Tuhan.
Orang yang tidak mengerti akan pikiran Tuhan, itu sama dengan tidak mengerti apa itu injil Kerajaan Sorga, artinya tidak mengerti kabar baik tentang keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Injil tidak memiliki tujuan yang lain, selain keselamatan di dalam Kristus, dimana dengan berita injil inilah, maka manusia dapat beroleh keselamatan didalam Kristus, dan diubah sesuai dengan rencana Allah semula saat menciptakan manusia supaya serupa segambar dengan Allah.
Jadi injil atau kabar baik itu harus dilihat dari sudut pandang yang benar, dan sudut pandang yang benar itu adalah sudut pandang yang baik menurut Tuhan kepada manusia, dan yang baik menurut Tuhan kepada manusia itu adalah keselamatan manusia di kehidupan kekal atau di kehidupan yang sesungguhnya.
Disinilah kita sekarang bisa memahami betapa pentinggnya pengenalan akan injil yang benar bagi setiap orang percaya. Karena bila orang percaya tidak memahami akan injil dengan benar maka keselamatan yang di terima didalam Tuhan Yesus Kristus menjadi sia-sia, sebab apa yang Tuhan Yesus ajarkan di dalam injil tersebut adalah cara hidup yang harus dilakukan oleh setiap orang yang mengaku percaya kepadaNya, dan cara hidup yang diajarkan oleh Tuhan Yesus itulah yang Allah Bapa di sorga kehendaki.
Melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, itu berarti melakukan kehendak Allah, dan orang yang melakukan kehendak Allah, bukan saja diselamatkan untuk terhindar dari api neraka, akan tetapi juga diterima didalam Kerajaan Allah. Dan kita harus memahami bahwa terhindarnya kita dari api neraka dan diperkenankannya kita masuk dan tinggal dalam kerajaan Allah adalah merupakan buah dari keselamatan karena hidup melakukan kehendak Allah.
Itulah kenapa pentingnya orang percaya harus mau mengenakan pikiran dan perasaan Kristus dalam hari-hari hidupnya, supaya ia mampu untuk memahami apa yang Tuhan kehendaki, yaitu segala sesuatu yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna, dan cara hidup orang percaya seperti inilah yang akan memberikan buah dari keselamatan yang kita terima di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kiranya kebenaran ini akan semakin membuat kita untuk terus belajar pengenalan akan injil yang benar menurut sudut pandang Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar