Saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, kalau kita hanya hidup sekedar sebagai orang yang beragama kristen, maka kita tidak bisa menunjukan kepada dunia bahwa kristen itu adalah jalan hidup. Sebab sudah seringkali saya katakan, Kristen itu bukanlah agama, tetapi jalan hidup.
Untuk menunjukan kepada dunia bahwa Kristen adalah jalan hidup, maka kita harus bisa menunjukan gaya hidup kekristenan yang sejati. Dan hidup kekristenan yang sejati itu hanya ada satu cara yaitu, kita harus menjadikan Kristus sebagai teladan hidup selama kita menumpang di dunia ini.
Ini artinya dalam seluruh gerak kehidupan kita, gaya hidup Tuhan Yesus-lah yang harus nampak terlihat nyata dari kehidupan kita. Sebab jika tidak, maka kita tidak bisa menunjukan gaya hidup kekristenan yang sejati kepada dunia. Pada akhirnya di mata dunia, Kristen tidaklah berbeda dengan agama-agama pada umumnya yang ada di dunia ini.
Kalau kita mengaku sebagai orang yang percaya kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, maka cara hidup Tuhan Yesus-lah yang harus kita teladani. Tentu bukan gaya hidup Tuhan Yesus secara jasmani atau fisik yang harus kita teladani, akan tetapi gaya hidup manusia batiniahnya yang harus kita teladani.
Hal itu harus terlihat jelas dari, sikap, tindakan, perkataan, perbuatan, bahkan sampai kepada gerak pikiran dan perasaan kita harus nampak jelas dalam kehidupan kita sama seperti gaya hidup Tuhan Yesus. Itulah kenapa firman Tuhan katakan dalam;
Filipi 2:5
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Orang percaya yang tidak pernah berusaha untuk mengenakan pikiran dan perasaan Kristus dalam hidupnya, maka hidupnya tidaklah berbeda dengan orang-orang dunia pada umumnya, atau sama dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.
Jadi dalam hal ini, kalau kita mengaku sebagai orang percaya tetapi cara hidup kita tidak mengikuti teladan Tuhan Yesus, maka kita bukanlah orang percaya. Sebab kalau mau di akui sebagai orang percaya yang benar, kita bukan hanya percaya pada fakta sejarahnya saja.
Fakta sejarah yang saya maksudkan disini adalah, kita percaya Tuhan Yesus telah datang ke dunia, Ia telah rela menderita sampai mati di atas kayu salib demi untuk menebus dosa seluruh umat manusia, lalu pada hari yang ke tiga Ia telah bangkit dari antara orang mati, dan sekarang sudah kembali naik ke sorga. Ini semua adalah fakta sejarah yang kita percayai.
Kalau benar kita percaya kepada Tuhan Yesus, seperti yang firman Tuhan katakan bahwa Ia adalah jalan dan kebenaran dan hidup, maka seharusnya yang kita teladani itu adalah cara hidup-Nya, sebab cara hidup Tuhan Yesus itulah yang berkenan di hadapan Allah Bapa di sorga. Firman Tuhan katakan di dalam;
Yohanes 14:6
14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kalau kita lihat apa yang firman Tuhan katakan, “Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup” ini artinya, kalau kita mencintai hidup, tentu yang dimaksudkan bukanlah hidup di dunia saat ini, tetapi yang dimaksudkan disini adalah kehidupan kekal, maka untuk berjalan menuju kehidupan kekal itu, Tuhan Yesus-lah satu-satu arah jalan yang benar untuk menemukan hidup itu.
Seringkali di dalam doa kita berseru kepada Allah dengan seruan “Ya Abba, ya Bapa” artinya di dalam doa itulah kita selalu menempatkan diri kita sebagai anak-anak Allah, sehingga kita bisa berseru ya Bapa, dan seruan itu memiliki muatan pengertian bahwa Bapa kita yang sesungguhnya ada di sorga, dan itu juga artinya kita memiliki pengharapan bahwa suatu saat nanti kita akan pulang ke sorga.
Supaya kita bisa pulang ke sorga dan bisa berjumpa dengan Bapa, maka Bapa telah menunjukan dan memberikan jalan yang benar sehingga kita tidak tersesat. Dan jalan yang benar menuju rumah Bapa adalah melalui Yesus. Itulah kenapa dalam firman Tuhan yang kita baca diatas dikatakan, “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Tentu melalui Aku disini menunjuk kepada Tuhan Yesus.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus maka mereka juga diakui sebagai anak-anak Allah, jika mereka hidup melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa di sorga. Dan cara hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga yaitu cara hidup yang telah ditunjukan oleh Tuhan Yesus.
Cara hidup Tuhan Yesus yang begitu nyata adalah ketika Ia taat melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa di sorga, sekalipun saat Tuhan Yesus memilih untuk taat melakukan kehendak Bapa, itu artinya ada penderitaan yang luar biasa yang harus Tuhan Yesus jalani.
Ketaatan Tuhan Yesus dalam melakukan kehendak Allah Bapa di sorga, nampak jelas dalam doa-Nya kepada Bapa di sorga, saat Tuhan Yesus berdoa di taman Getsemani. Dan dalam doa-Nya Tuhan Yesus berkata kepada Bapa;
Matius 26:39
26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Kalimat doa Tuhan yesus, “tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Ini adalah kalimat doa yang penuh dengan muatan ketaatan penuh tanpa syarat dalam melakukan kehendak Bapa-Nya, sekalipun itu artinya Tuhan Yesus harus menanggung penderitaan yang hebat.
Kalimat doa seperti ini adalah salah satu contoh hidup yang juga harus terlihat jelas dalam hidup kita. Artinya dalam hidup ini, kita tidak lagi melihat kepentingan diri sendiri menjadi hal yang harus diutamakan, tetapi kita mau tanggalkan semua kepentingan diri sendiri dan kita mau bertanya kepada Bapa, “Apa yang harus saya perbuat ya Bapa, supaya hidupku memuliakan Engkau.”
Sekalipun dalam hidup ini kita harus melewati banyak penderitaan, kesusahan, bahkan pencobaan, kita akan tetap melihat bahwa hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga adalah harga yang harus dibayar.
Jadi sesungguhnya Tuhan Yesus-lah model manusia yang dikehendaki oleh Allah Bapa sebagai teladan hidup bagi setiap orang percaya. Oleh sebab itu kalau kita mengaku percaya kepada Tuhan Yesus tetapi tidak mengikuti cara hidup-Nya dalam ketaatan melakukan kehendak Bapa, maka percaya kita menjadi sia-sia, dan itulah yang firman Tuhan maksudkan di dalam;
Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Firman Tuhan ini adalah perkataan Tuhan Yesus sendiri. Jadi sekalipun sepanjang umur hidup ini kita berdoa dan berseru memanggil nama Tuhan dengan panggilan Bapa, itu tidak berarti apa-apa, bahkan itu tidak akan menyelamatkan, kalau kita tidak hidup melakukan kehendak Bapa di sorga seperti yang sudah Tuhan Yesus tunjukan.
Kiranya kebenaran ini membuat kita semakin sadar bahwa, percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan membawa kita kepada keselamatan kalau kita tidak hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar